Seperti Air Yang Mengalir Seperti itulah HARAPAN ku

Seperti Air Yang Mengalir Seperti Itulah Harapanku

Sabtu, 04 Juni 2011

PRILAKU PEMBODOHAN SISWA DI SEKOLAH

 
  1. Identifikasi bentuk-brntuk prilaku yang tidak mendidik
Jawaban :
a.       Manipulasi Nilai
Bukan mennjadi menjadi rahasia umum berita tentang guru yang melakukan manipulasi nilai ujian siswa. Ada yang melakukannya atas dasar kasihan,takanan dari kepala sekolah, kedekatan  dengan siswa bahkan ada yang melakukannya karena mendapat sogokan baik dari orang tua siswa maupun siswa itu sendiri. Manipulasi nilai juga sering terjadi karena budaya kasihan dikalangan guru.
b.      Guru Tidak Percaya Diri
Karena ketidak percayaan guru pada diri sendiri maka akan berdampak pada pengacarannya, Guru tersebut akan merasa tidak tenang apabila pelajaran yang diajarkan tidak bisa dicerna atau dimengerti oleh anak didiknya. Dan yang lebih para lagi adalah guru tersebut akan membantu siswa tersebut dalam mengerjakan soal-soal ujian tersebut karena guru tersebut takut bila banyak siswa yang tidak lulus dimata pelajarannya, dimarahin oleh kepala sekolah atau rekan-rekan gurunya, takut dicap segabai guru yang tidak becus dalam mengajar, dan tanpa disadari guru tersebut secara tidak langsung telah membodohkan siswa menjadi lebih bodoh.
c.       Gaya Belajar Yang Membodohkan Siswa
Karena kurangnya kepedulian dan keprofesionalnya guru dalam mengajar sehingga secara tidak langsung guru telah melakukan pembodohan kepada siswa. Seorang guru haruslah dapat menyesuaikan gaya mengajarnya dengan gaya belajar siswa dan bukan sebaliknya siswa yang mengikuti gaya belajar guru.
Kebanyakkan guru hanya memberikan materi semaunya tanpa mempedulikan apakah siswanya mengerti atau tidak, kadang hanya disuru mengerjakan soal-soal dibuku-buku paket atau LKS tanpa terlebih dahulu menjelaskannya.

d.      Soal Ujian Sama Persis Dengan Tahun Sebelumnya
Setiap ujian kebanyakan soal-soal ujiannya sama dengan tahun-tahun kemaren, itu terjadi karena guru menganggap  bahwa apa yang dilakukan dapat memudakan siswa dalam mengerjakan soal-soal sehingga dengan mudah mendapatkan nilai yang bagus, ta[pi tanpa disadari bahwa cara tersebut dapat membuat siswa malas untuk belajar karena siswa tersebut hanya akan membca soal-soal atau bahkan menghafalkannya.Hal tersebut terjadi karena guru tersebut malas untuk membuat soa-soal baru yang dapat membuat siswa untuk belajar.
e.       Hukuman yang tidak Mendidik
Hukum yang mendidik adalah hukum yang tidak membuat siswa menjadih lebih bodoh. Hukum yang mendidik misalnya, berdiri didepan kelas karena terlambat masuk kelas (dengan berdiri didepan kelas siswa tersebut masih diberi kesempatan untuk mengikuti pelajara tersebut), mengerjakan soal-soal pelejaran tersebut diperpustakaan atau menyuruh siswa membuat karya tulis yang sesuai dengan pelajaran tersebut dengan demikian  siswa tidak akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pelajaran.
Tapi pada kenyataannya  kebanyakan  guru memberikan hukuman yang dapaty membodohkan siswa misalnya, apabila terlambat murid disuruh pulang, lari keliling lapangan, bersih kamar mandi (padahal kita tau bahwa itu adalah tugas penjaga sekolah), bahkan ada guru yang memukul murid apabilah tidak mengerjakan tugas.
d. Guru yang tidak ideal
Dahulu guru merupakan orang yang sangat dipatuhi dan dijadikan suri tauladan bagi setiap orang karena pekerjaan Guru merupakan suatu perkerjaan yang sangat mulia yakni tanpa pamri yang benar-benar dari panggilan jiwa sehingga Ia dapat menciptakan putra-putri bangsa yang dapat dibanggakan,itu adalah guru yang ideal, tapi itu dahulu dan sekarang Menjadi guru yang ideal ??? Tidaklah muda apalagi dizaman sekarang dimana setiap orang dituntut untuk lebih kuat bersaing dalam mempertahankanhidup yang telah merenggut jiwa tulus seseorang dalam pengabdian, sehingga jarng sekali ditemukan guru yang benar-benar ideal , karena dengan perubahan zaman telah menyebabkan perubahan pola pikir manusia untuk lebih materialis.
  1. Cari tahu bentuk-brntuk yang lain sejauh yang anda ketahui
Jawaban :
a.       Kurang pengetahuan
Dengan berkurangnya pengetahuan seorang guru terhadap fenomena-fenomena yang muncul dikalangan siswa menyebabkan guru tidak dapatmengantisipasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dunia pendidikkan akibatnya mereka kehilanga gambaran peta pendidikkan 
b.      Hanya asal mengajar
Ada guru yang hanya asal-asalan memberikan materi kepada siswa, karena dia beranggapan bahwa “saya guru saya hanya mengajar dan anda murid terserah anda mau mendengarkan atau tidak yang penting tiap bulan saya dapat gaji” jadi semua itu dia kembalikan kepada muridnya masing-masing. Itu adalah suatu sikap yang tidak boleh di contohkan, seandainya semua guru perpikiran sama seperti itu mau dibawah kemanakah pendidikkan kita ini???
c.       Bersikap Emosional
Ada guru yang bersikap semena–mena semaunya dia, kadang dia memukul anak-anak muridnya tanpa alasan yang jelas.
d.      Kurang disiplin
Disetiap sekolah-sekolah pasti selalu diterapkan kedisiplinan. Masuk tepat waktu, HP harus dimatikan pada saat pelajaran dimilai, dilarang ngobrol sendiri, berpakaian  harus rapi dan lain-lain. Peraturan itu berrlaku untuk siapa saja baik muris maupun guru tapi pada kenyataannya banyak guru yang tidak disiplin, masuk kelas telat, sms-an atau menerimah telepon pada saat sedang mulai pelajran dan kadang ada guru yang kesekolah pakai jelana jins. Guru saja seperti  itu bagaimana dengan siswanya . seperti kata pepatah “guru kencing berdiri murid kencing berlari “itulah realita.
e.       Menerapkan sistem ekonomi
Karena hanya ingin sekolahnya dibilang bagus atau terkenal dimata masyarakat maka seorang guru membelikan soal-soal dari agen penjual soal untuk membeli soal-soal tersebut untuk sekolahnya.Ternyata diskolahpun guru-guru kebanyakan mengambil keuntungan dari muri-murisnya, misalnya menjualkan soal ujian dan kunci jawaban pada siswa dengan harga yang terjangkau sehingga dengan muda mereka membelinya dan pada saat mengerjakan ujian nilainya bisa bagus bahkan sekolah mereka dibilang bagus alias lulus 100%. Kesadaran guru akhir-akhir ini sangtalah berkurang atas profesinya.
f.       Pilih Kasih
Tidak hanya mengmbil keuntungan dari murid, orang tua-pun dijaikan kawan buar guru dalam artian bahwa apabila orang tua menginginkan anaknya mendapat nilai yang bagus maka ia akan bertemu dengna atasannya dan memebrikan beberapa lembaran uang dengan syarat anaknya mendapat nilai yang bagus dan akhirnya anakorang kaya didahulihkan dan yang miskin dibelakangkan, itulah kenyataannya.
g.      Tidak bisa menjadi contoh atau tauladan
Guru yang profesional adalah guru yang siap untuk memberikan bimbingan nurani dan akhlak yang tinggi kepada muridnya. Karena pendidikan dana bimbingan yang diberikan bersumber dari ketulusan hati, maka guru benar-benar siap sebagai spiritual fatner bagi muridnya.
Guru sebagai teladan bagi murid-muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya. Karenanya guru harus selalu berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawaannya, terutama di depan murid-muridnya. Disamping itu guru juga harus mengimplementasikan nilai-nilai tinggi terutama yang diambilkan dari ajaran agama, misalnya jujur dalam perbuatan dan perkataan, tidak munafik. Sekali saja guru didapati berbohong, apalagi langsung kepada muridnya, niscaya hal tersebut akan menghancurkan nama baik dan kewibawaan sang guru, yang pada gilirannya akan berakibat fatal dalam melanjutkan tugas proses belajar mengajar.
Tapi pada kenyataannya sangat bertolak belakang karena kebanyakan guru tidak bisa dijadikan suri tauladan, contoh beberapa sikap yang tidak terpiju dari seorang guru yang akhir-akhir ini sering terjadi diantaranya adalah ,banyak guru yang bolos pada saat jam pelajaran atau jam kantor, tidak menggunakan waktu secara maksimal ( pada saat jam istirahat bukannya menyelesaikan tugas sekolah mala ngerumpi atau arisan),

3.      Mengapa hal itu bisa terjadi ? lakukan penelusuran histori dan kultural sistem pendidikan kita !
Jawaban :
v  Mengapa hal itu dapat terjadi??
a.       Manipulasi Nilai
Ada beberapa faktor kenapa guru melakukan manipulasi nilai, diantaranya adalah
·         Ingin dipuji oleh rekan kerjanya dan masyarakat lain (wah gurunya pintar)
·         Pencitraan sekolah (agar banyak siswa yang sekolah disitu)
·         Meningkatkan akreditasi atau terlihat baik dimata umum
·         Ingin menjadi sekolah favorit
b.      Guru tidak percaya diri
Beberapa faktor penyebabnya adalah
·         Tidak menguasai materi pelajaran
·         Wawasan yang tidak luas sehingga takut pada kegagalan murid-muridnya
c.       Gaya belajar yang membodohkan siswa
karena guru menjadi guru adalah ikut-ikutan alias bukan merupakan panggilan dari jiwa maka guru tersebut akan dengan asal-asalan dalam menyampaikan materi tanpa mengetahui perkembangan pendidikkan diluar.
Karena cara belajar yang kurang menarik maka kebanyakkan murid merasa mengantuk dan enggan untuk bertanya atau bahkan tidak mau mengeluarkan pendapat maupun bertanya sehingga mereka hanya duduk diam
Guru yang dinilai kasar oleh murid dapat menyebabkan kebodohan karena mereka takut bertanya pada saat pelajaran srdang berlangsung
d.      Hukuman yang tidak mendidik
Beberapa faktor penyebabnya diantaranya adalah
·         Siswa tersebut tidak bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan
·         Siswa tersebut nakal
e.       Soal ujian sama persis dengan tahun kemaren
Penyebabnya adalah :
·         guru tersebut malas untuk membaca (kalau ia membaca berarti dia akan menyusun soal-soal baru)
·          ingin mendapat pujian darirekan-rekan kerjanya (wah ternyata mereka paham dengan caea mengajarmu)
f.       Guru tidak ideal
·         Menjadi guru hanya karena tidak ada pekerjaan yang lain (pilihan terakhir sehingga ia tidak tahu tugas-tugas utama guru)
·         Tidak menguasahi materi
·         Kurang trampil
·         Kurang strategi
·         Tidak banyak cara
·         Tidak mengikuti perkembangan zaman (setiap saat pastia ada hal-hal baru dalam pendidikkan)
v  Penelusuran historis
·         Guru adalah orang yang baik yaitu yang bermartabat, ahli hukum, ahli ibadah, dan tau malu, ahli berpuaasa, orang yang tidak mengedepankan kepentingan dunia dan tidak mengharapkan pemberian orang lain. (leluhur jawa)
Pada zaman penjajahan jumlah guru sangantlah sedikit atau terbatas, karena   bangsa Indonesia dilarang menuntut ilmu oleh para penjajah guru. Guru pada jaman tersebut adalah  sosok manusia yang patut digugu dan ditiru. Digugu dalam arti segala ucapannya dapat dipercayai. Ditiru berarti segala tingkah lakunya harus dapat menjadi contoh atau teladan bagi masyarakat selain itu guru juga disegani.
·         Sedangkan pada jaman sekarang ini, orang-orang berlomba menjadi guru Kondisi pendidikan dinegara indonesia saat ini sangat memperihatinkan, karena bagi mereka Pekerjaan sebagai seorang guru saat ini bukanlah berasal dari panggilan jiwa tapi hanya sebagai tuntutan pekerjaan, sehingga guru-guru saat ini hanya asa-asalan dalam mengajar dan karena tuntutan zaman dimana masing-masing dari mereka harus mementingkan kehipupan diri sendiri.jadi kebanyakan tugas sebagai guru diabaikan.
v  Kultural pendidikkan kita
Pendidikan di Indonesia pada umumnya sudah hilang dari nilai-nilai luhur karena dunia pendidikan di Indonesia dinilai belum mendorong pembangunan karakter bangsa. Hal ini disebabkan karena ukuran-ukuran dalam pendidikan tidak dikembalikan pada karakter peserta didik, tapi dikembalikan pada pasar. “Pendidikan nasional belum mampu mencerahkan bangsa ini. Pendidikan kita kehilangan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Padahal, pendidikan seharusnya memberikan pencerahan nilai-nilai luhur itu.”
  1. Berikan pemikiran kritis, solusi yang anda tawarkan ??
Jawaban :
Kepribadian seorang guru adalah sangat penting, seorang guru memiliki sikap yang dapat mempribadi sehingga dapat dibedakan ia dengan guru yang lain.
Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis, sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang, selama hal tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran. Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang. Begitu naik kepribadian seseorang maka akan naik pula wibawa orang tersebut.
·         Menyadari bahwa guru adalah pekerjaan yang sangat mulia dimata masyarakat (karena guru merupakan contoh bagi masyarakat)
·         Berusaha memahami profesinya bahwa berorientasi langsung dengan Tuhan YME
·         Mengajarkan ilmu sesuai dengan keterampilannya atau sesuai dengan bidangnya masing-masing
·         Mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh-NYA
·         Mendidik masyarakat tidak hanya dengan ilmu dunia tetapi juga dengan ilmu agama, seperti akhlaq, moral, etika
·         Mendidik dengan penuh rasa tanggung jawab dan keikhlasan
·         Berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik
·         Harus memiliki banyak pengalaman

  1. Apa ide anda sebagai guru masa depan??
Jawaban :
Guru masa depan adalah guru yang memiliki kemampuan, dan ketrampilan bagaimana dapat menciptakan hasil pembelajaran secara optimal, selanjutnya memiliki kepekaan di dalam membaca tanda-tanda zaman, serta memiliki wawasan intelektual dan berpikiran maju, tidak pernah merasa puas dengan ilmu yang ada padanya.
Bagaimana sebenarnya guru masa depan seperti yang diidamkan oleh banyak pihak, diantaranya adalah:
1.      Planner, artinya guru memiliki program kerja pribadi yang jelas, program kerja tersebut tidak hanya berupa program rutin, misalnya menyiapkan seperangkat dokumen pembelajaran seperti Program Semester, Satuan Pelajaran, LKS, dan sebagainya. Akan tetapi guru harus merencanakan bagaimana setiap pembelajaran yang dilakukan berhasil maksimal, dan tentunya apa dan bagaimana rencana yang dilakukan, dan sudah terprogram secara baik;
2.      Inovator, artinya memiliki kemauan untuk melakukan pembaharuan dan pembaharuan dimaksud berkenaan dengan pola pembelajaran, termasuk di dalamnya metode mengajar, media pembelajaran, system dan alat evaluasi, serta nurturant effect lainnya. Secara individu maupun bersama-sama mampu untuk merubah pola lama, yang selama ini tidak memberikan hasil maksimal, dengan merubah kepada pola baru pembelajaran, maka akan berdampak kepada hasil yang lebih maksimal;
3.      Motivator, artinya guru masa depan mampu memiliki motivasi untuk terus belajar dan belajar, dan tentunya juga akan memberikan motivasi kepada anak didik untuk belajar dan terus belajar sebagaimana dicontohkan oleh gurunya;
4.      Capable personal, maksudnya guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehinga mampu mengola proses pembelajaran secara efektif;
5.      Developer, artinya guru mau untuk terus mengembangkan diri, dan tentunya mau pula menularkan kemampuan dan keterampilan kepada anak didiknya dan untuk semua orang. Guru masa depan haus akan menimba ketrampilan, dan bersikap peka terhadap perkembangan IPTEKS, misalnya mampu dan terampil mendayagunakan computer, internet, dan berbagai model pembelajaran multi media.
. Jadi, guru masa depan adalah guru bertindak sebagai fasilitator; pelindung; pembimbing dan punya figur yang baik (disiplin, loyal, bertanggung jawab, kreatif, melayani sesuai dengan visi, misi yang diinginkan sekolah); termotivasi menyediakan pengalaman belajar bermakna untuk mengalami perubahan belajar berdasarkan keterampilan yang dimiliki siswa dengan berfokus menjadikan kelas yang konduktif secara intelektual fisik dan sosial untuk belajar; menguasai materi, kelas, dan teknologi; punya sikap berciri khas “The Habits for Highly Effective People” dan “Quantum Teaching” serta pendekatan humanis terhadap siswa; Guru menguasai komputer, bahasa, dan psikologi mengajar untuk diterapkan di kelas secara proporsional. Diberlakukan skema rewards dan penegakan disiplin yang humanis terhadap guru dan karyawan
Oleh sebab itu, untuk menjadi guru masa depan diperlukan kualifikasi khusus, dan barangkali tidak akan terlepas dari relung hati dan sanubarinya, bahwa mereka memilih profesi guru sebagai pilihan utama dan pertama. Weternik memberikan dengan istilah rouping atau “pangilan hati nurani” Rouping inilah yang merupakan dasar bagi seseorang guru untuk menyebutkan dirinya sebagai “GURU MASA DEPAN”. Semoga.
KESIMPULAN
Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan dan tuga benar-benar menyadari tugasnya sebagai seorang guru diantaranya adalah mendidik, mengajar, mengevalusi, melatih,
Selain itu juga harus memiliki keterampilan dasar pembelajaran, kualifikasi keilmuannya juga optimal, performance di dalam kelas maupun luar kelas tidak diragukan. Tentunya sebagai guru masa depan bangga dengan profesinya, dan akan tetap setia menjunjung tinggi kode etik profesinya.
Guru masa depan juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan kemampuan para siswanya melalui pemahaman, keaktifan, pembelajaran sesuai kemajuan zaman dengan mengembangkan keterampilan hidup agar siswa memiliki sikap kemandirian, perilaku adaptif, koperatif, kompetitif dalam menghadapi tantangan, tuntutan kehidupan sehari-hari. Secara efektif menunjukkan motivasi, percaya diri serta mampu mandiri dan dapat bekerja sama. Selain itu guru masa depan juga dapat menumbuhkembangkan sikap, disiplin, bertanggung jawab, memiliki etika moral, dan memiliki sikap kepedulian yang tinggi, dan memupuk kemampuan otodidak anak didik, memberikan reward ataupun apresiasi terhadap siswa agar mereka bangga akan sekolahnya dan terdidik juga untuk mau menghargai orang lain baik pendapat maupun prestasinya. Kerendahan hati juga perlu dipupuk agar tidak terlalu overmotivated sehingga menjadi congkak. Diberikan pelatihan berpikir kritis dan strategi belajar dengan manajemen waktu yang sesuai serta pelatihan cara mengendalikan emosi agar IQ, EQ dan ke dewasaan sosial siswa berimbang.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar