Seperti Air Yang Mengalir Seperti itulah HARAPAN ku

Seperti Air Yang Mengalir Seperti Itulah Harapanku

Rabu, 14 Agustus 2013

ASAS-ASAS ILMU LINGKUNGAN


Pengetahuan  manusia terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, untuk itu dibutuhkan penggalian ilmu secara terus menerus, sehingga diperlukan daya cipta, daya khayal, keinginan tahu manusia dan inisiatif.
Ilmu Lingkungan merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.
Asas di dalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan  pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui oleh segolongan ilmuwan tertentu saja, karena asas ini hanya merupakan penyamarataan secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi yang lebih terbatas, sehingga terkadang asas ini menjadi bahan pertentangan. Namun demikian sebaliknya apabila suatu asas sudah diuji berkali-kali dan hasilnya terus dapat dipertahankan, maka asas ini dapat berubah statusnya menjadi hukum.Begitu pula apabila asas yang mentah dan masih berupa dugaan ilmiah seorang peneliti, biasa disebut hipotesis Hipotesis ini dapat menjadi asas apabila diuji secara terus menerus sehingga memperoleh kesimpulan adanya kebenaran yang dapat diterapkan secara umum. Untuk mendapatkan asas baru dengan cara pengujian hipotesis ini disebut cara induksi dan kebanyakan dipergunakan dalam bidang-bidang biologi, kimia dan fisika.  Disini  metode pengumpulan data melalui beberapa percobaaan yang relatif terbatas untuk membuat kesimpulan yang menyeluruh. Sebaliknya cara lain yaitu dengan cara deduksi dengan menggunakan kesimpulan umum untuk menerangkan kejadian yang spesifik. Asas baru juga dapat diperoleh dengan cara simulasi komputer dan penggunaan model matematika untuk mendapatkan semacam tiruan keadaan di alam  (mimik). Cara lain juga dapat diperoleh dengan metode perbandingan misalnya dengan membandingkan antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Cara-cara untuk mendapatkan asas tersebut dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya.
Asas di dalam suatu ilmu yang sudah berkembang digunakan sebagai landasan yang kokoh dan kuat untuk mendapatkan hasil, teori dan model seperti pada ilmu lingkungan. Untuk menyajikan asas  dasar ini dilakukan dengan mengemukakan kerangka teorinya terlebih dahulu, kemudian setelah dipahami pola dan organisasi pemikirannya baru dikemukakan fakta-fakta yang mendukung dan didukung, sehingga asas-asas disini sebenarnya merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain (sesuai dengan urutan logikanya).
1.  Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Penjelasan :
Asas 1 ini disebut juga dengan hukum konservasi energi, dalam ilmu fisika sering disebut sebagai hukum termodinamika pertama. Asas ini menerangkan bahwa energi dapat diubah, dan energi yang memasuki jasad hidup, populasi ataupun ekosistem dianggap sebagai energi yang tersimpan ataupun yang terlepaskan, sehingga dapat dikatakan bahwa sistem kehidupan sebagai pengubah energi. Dengan demikian dalam sistem kehidupan dapat ditemukan berbagai strategi untuk mentransformasi energi, maka dibutuhkan “pembukuan masukan dan keluaran kalori dalam sistem kehidupan” . Keberhasilan dalam melawan lingkungan dapat diukur dengan peningkatan jumlah populasinya.
ASAS 2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien
Penjelasan :

Senin, 05 Agustus 2013

MAKALAH "Penyakit Koroner"

BAB I
PENDAHULUAN

Penyakit jantung merupakan salah satu jenis penyakit yang terbukti diderita oleh banyak orang di seluruh dunia.Bahkan tak sedikit dari mereka yang pada akhirnya meninggal dunia karena penyakit ini.Di saat ekonomi sedang memburuk seperti sekarang ini, tentu saja pengobatan penyakit jantung di rumah sakit tidak banya dipilih oleh para penderita penyakit jantung. Alasannya tak lain karena pengobatan di rumah sakit hanya akan membuat situasi seakan menjadi semakin buruk, karena biaya yang dibutuhkan tidaklah murah.
Jantung adalah salah satu organ tubuh terpenting yang fungsi utamanya memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung adalah organ berupa otot berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya diatas dan pucuknya dibawah, jantung memiliki berat kira-kira 300 gram.
 Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain Otot jantung yang lemah (kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur.Dalam suatu serangan jantung bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah, untuk tetap sehat jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lainnya yang dibawa oleh darah,ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner yang membungkus bgian luar jantung.
Jantung merupakan pompa yang sederhana, tetapi tangguh.Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui saluran yang disebut pembuluh darah.Jantung bersama pembuluh darah di dalamnya menyusun system peredaran darah.Disebut demikian karena system tersebut mengedarkan darah dari jantung ke jaringan tubuh dan organ serta kembali ke jantung lagi.Penyakit jantung erat kaitannya dengan system peredaran darah, karena janung merupakan organ yang berperan besar dalam system peredaran darah.
Ada berbagai macam gangguan dan penyakit yang dapat mempengaruhi bagian manapun dari jantung.Penyakit jantung yang paling umum adalah jantung koroner yang dapat menyebabkan serangan jantung hingga kematian mendadak.
                                                        BAB I
        PENJELASAN SISTEM

Jantung berfungsi untuk memompa darah agar dapat terus beredar.Jantung manusia berukuran kira-kira satu kepalan tangan dan memiliki tiga lapisan, yaitu pericardium, miokardium, serta endokardium.Pericardium merupakan selaput pembungkus jantung, sedangkan miokardium adalah otot jantung.Adapun endocardium adalah selaput pembatas ruang jantung yang mengandung pembuluh darah, saraf, dan cabang dari system peredaran darah ke jantung.Jantung manusia terbagi menjadi empat ruang, yaitu ventrikel dekster (bilik kanan), atrium dekster (serambi kanan), ventrikel sinister (bilik kiri), dan atrium sinister (serambi kiri).
Diantara bilik kiri dan bilik kanan terdapat sekat yang disebut septum interventrikularis.Antara serambi kiri dan serambi kanan juga dipisahkan oleh sekat yang disebut septum interatriorum, sedangkan antara bilik dan serambi dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrioventrikularis.
Dinding bilik lebih tebal daripada dinding serambi karena bilik digunakan untuk memompa darah keluar dari jantung.Dinding bilik kiri dan bilik kanan juga memiliki ketebalan yang berbeda.Dinding bilik kiri lebih tebal karena bilik kiri memiliki beban kerja yang lebih berat, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan bilik kanan yang memompa darah ke paru-paru.
Diantara bilik dan serambi juga terdapat katup.Fungsi katup ini adalah untuk menjaga agar darah yang masuk dari serambi ke bilik tidak kembali lagi ke serambi saat di pompa oleh bilik.Antara bilik kiri dan serambi kanan disebut vulvula trikuspidalis.
Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian.Terdiri dari sekelompok khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik yang disebut diastoel, sebelum implus berikutnya datang.   Nodus sinotrialus menghasilkanantara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung. Seperti organ tubuh lainnya, jantung juga dapat diserang oleh berbagai penyakit.
Penyakit-penyakit dapat mempengaruhi bagian mana pun dari jantung.Tetapi, penyakit yang paling umum adalah penyakit kronis pada arteria koroner yang disebutaterosklerosis. Karena itu, sakit jantungyang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit atau penyakit arteria koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian.Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku.Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis.
Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri.Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung.Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.