Seperti Air Yang Mengalir Seperti itulah HARAPAN ku

Seperti Air Yang Mengalir Seperti Itulah Harapanku

Sabtu, 04 Juni 2011

peran seorang GURU


1.      Apa saja tugas seorang guru
Jawabannya : 
Tugas seorang guru meliputi tugas guru yang utama dan tugas guru pendukung.
a.      Tugas guru yang utama adalah
ü  Guru Sebagai pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus mempunyai standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggungjawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru harus memahami nilai-nilai, norma moral dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebagai pendidik guru harus berani mengambil keputusan secara mandiri berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan.
ü  Guru Sebagai pengarah
Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua. Sebagai pengarah guru harus mampu mengarkan peserta didik dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, mengarahkan peserta didik dalam mengambil suatu keputusan dan menemukan jati dirinya. Guru juga dituntut untuk mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga peserta didik dapat membangun karakter yang baik bagi dirinya dalam menghadapi kehidupan nyata di masyarakat.
ü  Sebagai pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks. Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut   pertama : guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.
Kedua : guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.
Ketiga : guru harus memaknai kegiatan belajar.
Keempat : guru harus melaksanakan penilaian.
b.      Sebagai pendukung
ü  Sebagai fasilisator
Guru sebagai fasilitator ialah guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Karena Peran guru sebagai fasilitator membawa konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan guru-siswa, yang semula lebih bersifat “top-down” ke hubungan kemitraan. Dalam hubungan yang bersifat “top-down”, guru seringkali diposisikan sebagai “atasan” yang cenderung bersifat otoriter, sarat komando, instruksi bergaya birokrat, bahkan pawang, sebagaimana disinyalir oleh Y.B. Mangunwijaya (Sindhunata, 2001). Sementara, siswa lebih diposisikan sebagai “bawahan” yang harus selalu patuh mengikuti instruksi dan segala sesuatu yang dikehendaki oleh guru.
ü  Sebagai administrator
 Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

2.      Apa sajakah  peran guru dalm keluarga, dalam sekolah dan dalam masyarakat
Jawabannya:
a.     Peran guru dalam keluarga
Apabilah dia seorang ayah maka tugasnya selain sebagai  guru disekolah dia juga sebagai :

ü  Ayah sebagai pemimpin
Dalam sebuah keluarga pasti ada yang namanya seorang pemimpin yang memimpin keluarga atau kepala keluarga. Ia memiliki peran yang sangat penting karena dialah sebuah keluarga itu berharap. Apabila dia adalah pemimpin yang baik maka keluarganya aka bain dan sebaliknya apabila ia tidak bisa memimpin keluarganya dengan baik maka ia keluarganya akan berantakkan
ü  Ayah sebagai pencari nafkah
Tugas ayah sebagai pencari nafkah merupakan tugas yang sangat penting dalam   keluarga. Penghasilan yang cukup dalam keluarga mempunyai dampak yang baik sekali dalam keluarga. Penghasilan yang kurang cukup menyebabkan kehidupan keluarga yang kurang lancar. Lemah kuatnya ekonomi tergantung pada penghasilan ayah. Sebab segala segi kehidupan dalam keluarga perlu biaya untuk sandang, pangan, perumahan, pendidikan dan pengobatan. Untuk seorang ayah harus mempunyai pekerjaan yang basilnya dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
ü  Ayah sebagai pendidik
Peran ayah sebagai pendidik merupakan peran yang penting. Sebab peran ini menyangkut perkembangan peran dan pertumbuhan pribadi anak. Ayah sebagai pendidik terutama menyangkut pendidikan yang bersifat rasional. Pendidikan mulai diperlukan sejak anak umur tiga tahun ke atas, yaitu saat anak mulai mengembangkan ego dan super egonya. Kekuatan ego (aku) ini sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan realitas hidup yang terdiri dari segala jenis persoalan yang harus dipecahkan.
ü  Ayah sebagai tokoh atau modal identifikasi anak
Ayah sebagai modal sangat diperlukan bagi anak-anak untuk identifikasi diri dalam rangka membentuk super ego (aku ideal) yang kuat. Super ego merupakan fungsi kepribadian yang memberikan pegangan hidup yang benar, susila dan baik. Oleh karena itu seorang ayah harus memiliki pribadi yang kuat. Pribadi ayah yang kuat akan memberikan makna bagi pembentukan pribadi anak. Pribadi anak mulai terbentuk sejak anak itu mencari “Aku” dirinya. Aku ini akan terbentuk dengan balk jika ayah sebagai model dapat memberikan kepuasan bagi anak untuk identifikasi diri.
                  Apabila ia seorang wanita maka tugas dia dalam keluarga adalah:
ü  Wanita sebagai ibu pendidik anak dan pembina generasi muda  Ibu sebagai pendidik anak bertanggung jawab agar anak-anak dibekali kekuatan rohani maupun jasmani dalam menghadapi segala tantangan zaman dan menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.
ü  Ibu sebagai pengatur rumah tangga
Ibu pengatur rumah tangga merupakan tugas yang berat. Sebab seorang ibu harus dapat mengatur segala peraturan rumah tangga. Oleh karena itu ibu dapat dikatakan sebagai administrator dalam kehidupan keluarga. Oleh karena itu ibu harus dapat mengatur waktu dan tenaga sescara bijaksana.
Ibu sebagai tenaga kerja
Dalam perkembangan sekarang ini dapat dikatakan baik di desa maupun di kota tampak bahwa ibu juga berperan sebagai pencari nafkah. Di pasar, di kantor, di persawahan, ibu-ibu ikut berkerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Istri-istri yang bekerja memang sangat berat, sebab di samping mengurus keluarga dan mendidik anak masih harus mencari tambahan penghasilan. Akan tetapi juga banyak justru ibulah yang berfungsi pencari nafkah. Sebab penghasilan ibu lebih banyak dari penghasilan ayah. Oleh karena itu jika kedua-duanya bekerja, maka harus ada kesepakatan yang kuat dan bijaksana sehingga tidak menjadikan keluarga sebagai terminal bis yang selalu gaduh.

b.    Peran guru dalam Sekola
Peran seorang guru dalam dunia pendidikkan sangatlah penting. karena ia memiliki peranan yang sangat penting dalm menciptakan generasi-generasi penerus bangsa, generasi pembaharuan, generasi pengubah. Oleh karena itu seorang guru haruslah orang yang benar-benar berkompeten didalam bidangnya, menjadi guru haruslah benar-benar dari panggilan jiwa, dan harus benar-benar mempelajari atau mengetaui peran-perang guru yang ada sehingga dalam proses pembelajaran guru tidak bingung karena sudah ada kurikulum yang tersedia, selai itu guru harus mengenal medan atau kondisi sekolah, memahami tentang sekolah itu sendiri karena dengan begitu guru akan lebih mudah dalam berinteraksi dengan lingkungan sekolah, selanjutnya guru juga harus memiliki kesiapan dalam mengajar, memiliki bahan ajar, memiliki metode yang tepat yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode, mengelolah kelah dan memahami karakteristik siswa. Selain itru guru juga diibaratkan menjadi orang tua kedua bagi siswanya.
Dalam keluarga ini guru menjadikan panutan bagi anggota keluarganya. maka dengna demikian Apapun yang dilakukan dapat ditiru oleh karena itu  ia harus berkelakuan yang baik jangan sampai berbuat yang buruk karena itu dapat ditiru oleh anak atau anggota keluarga.
c.     Peran guru dalam Masyarakat
Untuk melaksanakan peran ini, guru harus memenihi syarat-syarat keperbadian dan syarat penguasaan ilmu tertentu. Guru harus bersikap:
·         Terbuka
·         Tidak bertindak otoriter
·         Tidak bersikap angkuh
·         Bersikap ramah tamah tehadap siapapun
·         Suka menolong dimanapun dan kapan saja
·         Simpati dan empati terhadap pimpinan, teman sejawat dan siswa.
Agar para guru mampu mengembangkan pergaulan dengan masyarakat, dia perlu menguatkan psikologi sosial, khususnya mengenai hubungan antar manusia dalam rangka dinamika kelompok. Sebagai anggota masyarakat, guru memiliki ketermpilan seperti :
·         Keterampilan dalam membina kelompok
·         Keterampilan bekerja sama dalam kelompok
·         Keterampilan menyelesaikan tugas besama dalam kelmpok
3.      Apakah guru bisa menjadi seorang pemimpin?
Jawabannya:
Iya, karena seorang guru bukan hanya jadi panutan siswa disekolah tetapi juga orang-orang disekitarnya. Oleh kerena itu guru yang akan berhasil menjadi pemimpin apabila memiliki kepribadian, seperti:
·         Memiliki kondisi fisik yang sehat.
·         Percaya pada diri sendiri,
·         Memiliki daya kerja yang besar dan antusiasme,
·         Gemar dan cepat mengambil keputusan,
·         Bersikap objektif dan mampu menguasai emosi
·         Bertindak adil,
selain itu:
·         Guru harus menguasai tentang teori kepemimpinan dan dinamika kelompok
·         Menguasai prinsip-prinsip hubungan masyarakat
·         Menguasai teknik berkomuniksi
·         Menguasai semua aspek kegiatan organisasi persekolahan untuk itu harus memiliki berbagai keterampilan yang dibutuhkan sebagai pemimpin seperti:
ü  Bekerja dalam tim
ü  Keterampilan dalam berkomunikasi
ü  Bertindak selaku penasihat dan orang tua bagi murid-muridnya
ü  Keterampilan melaksanakan rapat diskusi
ü  Membuat keputusan yang tepat
ü  Cepat, rasional, dan praktis.
4.      Kalau begitu, apakah ada tanggung jawab guru
a.      Tanggung jawab dalam moral
Setiap guru profesional berkewajiban menghayati dan mengamalkan pancasila dan bertanggung jawab mewariskan moral pancasila itu serta nilai undang-undang dasar 1945 kepada generasi muda.oleh karena itu guru memiliki kompetensi dalam bentuk kemampuan menghayati dan mengamalkan pancasila . kemampuan menghayati berarti kemampuan untuk menerima, mengingatkan dan meresapkan kedalam pribadinya.
a.      Tanggung jawab dalam pendidikan di Sekolah
Guru bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah dalam arti memberikan bimbingan dan pengajaran kepada para siswa. Tanggung jawab ini di realisasikan dalam bentuk melaksanakan pembinaan kurikulum , menuntun para siswa belajar membina pribadi, watak dan jasmaniah siswa menganalisis kesulitan belajar, serta meniulai kemajuan belajar para siswa. Harus menguasai cara belajar yang efektif, membuat model satuan pelajaran, mampu memahami kurikulum secara baik, mampu mengajar di kelas, dan mampu menjadi model belajar siswa.
b.      Tanggung jawab dalam pendidikan
Guru professional tidak dapat melepaskan dirinya dari bidang kehidupan masyarakat. Guru harus menyukseskan pembangunan dalam masyarakat, memajukan persatuan dan kesatuan bangsa, guru harus menguasai atau memahami semua hal berkaitan dalam kehidupan nnasional, serta guru harus mencerdaskan kehidupan bangsa.
c.       Tanggung jawab dalam keilmuan
Untuk memajukan ilmu, terutama ilmu yang telah menjadi spesialisasi. Di laksanakan dalam bentuk mengadakan penelitian dan pengembangan untuk dapat melaksanakan tanggung jawab dalam bidang penelitian, guru memiliki kompetensi tentang cara mengadakan penelitian seperti membuat design penelitian, merumuskan masalah, menentukan alat pengumpul data, mampu menyusun hasil laporan.

GURUKU

Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan.
Fungsi sentral guru adalah mendidik (fungsi educational) yang juga sejalan dengan atau dalam melakukan kegiatan mengajar (fungsi instruktusional) yaitu untuk membina seluruh kemampuan dan sikap yang baik dari murid sesuai dengan ajaran Islam.
 Pendidik dalam menjalani tugasnya harus mempunyai beberapa kompetensi: Kompetensi keperibadian, kompetensi penguasaan bahan ajar, dan kompetensi dalam cara mengajar.
Pertanyaan :
1.      Bagaimana dengan  guru sekarang
2.      Apakah  melakukan pengabdiannya kepada manusia
3.      Apakah  pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa, buktikan
Jawabannya : 

Kondisis guru dinegara indonesia saat ini

a.       kondisi sekarang ini guru telah dijauhkan dari prinsip egaliter (persamaan) perbedaan selalu dimunculkan bahkan sampai merusak silaturrahmi diantara guru
b.      Guru dahulu menempatkan peringkat atas dan merupakan pekerjaan yang banyak  diminati oleh banyak orang tapi  sekarang guru menempatkan posisi yang sangat memperihatinkan atau mungkin yang terakhir karena tuntutan zaman yang memaksa untuk bersaing dalam mempertahankan hidup.
c.       Kebanyakkan guru saat ini hanya asal mengajar dan tentunya belum layak dikatakan sebagai guru  yang bermutu
d.     Kebanyakan guru-guru sekarang tidak mengajar sesuai bidangnya,contohnya lulusan sarjana teknik elektro mengajar biologi  atau kimia padahal mereka sama sekali tidak memiliki syarat-syarat keguruaan , hanya mentransfer ilmu sesuai dibuku yang dipegangnya saja
e.      Kebanyakkan guru pada saat ini tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya ,seperti mendididk,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasikan peserta dididk.
f.        Kebanyakkan guru-guru menjalankan tugasnya bukan benar-benar dari panggilan jiwa tapi hanya sebagai tuntutan pekerjaan dan juga kebutuhan
g.      Gurur-guru sekarang kebanyakan lebih mengedepankan materi sehingga profesi gurur mulai mengalami pergeseran makna
h.      Kondisis gurur saat ini memiliki nilai kualitas yang rendah karena kebanyakan pekerjaan sebagai gurur merupaka pelarian semata karena setelah mereka gagal dalam memperolah pekerjaan yang lebih menjamin kesejateraan mereka.

Bagaimana pengabdiannya kepada kemanusiaan

Tidak melakukan pengabdian kepada manusia,  Seharusnya seorang guru bisa dijadikan siru tauladan bagi masyarakat dan juga peserta didik, mendidik masyarakat terutama peserta didik tanpa membedakan status sosial dengan sesungguh hati karena pekerjaan guru sangatlah mulia dimata  masyarakat, tapi pada kenyataanya kebanyakkan guru-guru pada saat ini tidak seperti yang diharapkan, tidak bisa dijadikan suri tauladan masyarakat ataupun pada peserta dididk.
Contoh kasus adalah
banyak guru yang bolos pada saat jam pelajaran atau jam kanto
tidak menggunakan waktu secara maksimal, pada saat jam istirahat bukanny
menyelesaikan tugas sekolah mala ngerumpi atau arisan 
guru yang melakukan hubungan seksual dengan siswa atau sesama rekan kerja
(terjadi dikupang dan surabaya) 
  guru yang berhubungan seksual dengan pegawai warung

“seperti kata pepatah guru kencing berdiri murid kencing berlari” 

Bagaimana pengabdiannya kepada Tuhan Yang Maha Esa
`     Tidak semua guru mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kebanyakan guru tidak dapat mengajarkan atau mendidik peserta didik dengan mernggunakan ilmu-ilmu agama sebagai landasannya. bahkan banyak juga guru-guru yang mengajar hanya dermi kebutuhan semata bukan demi mengabdi pada tuhan yang maha Esa, sehingga melupakan tugasnyan norma-norma yang ada.
Guru jarang melakukan : 
  Mengajarkan ilmu sesuai dengan keterampilannya atau sesuai dengan bidangnya masing-masin
    Mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oeh-NYA 
Mendidik masyarakat tidak hanya dengan ilmu duni tetapi juga dengan ilmu
agama, seperti akhlaq, moral, etiak 
   Mendidik dengan penuh rasa tanggung jawab dan keikhlasan
Kesimpilan
Kondisi pendidikan dinegara indonesia saat ini sangat memperihatinkan , karena bagi mereka Pekerjaan sebagai seorang guru saat ini bukanlah berasal dari panggilan jiwa tapi hanya sebagai tuntutan pekerjaan, sehingga guru-guru saat ini hanya asa-asalan dalam mengajar dan karena tuntutan zaman dimana –masing dari mereka harus mementingkan kehipupan diri sendiri.
Masih rendahnya tingkat profesionalisme guru saat ini disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari internal guru itu sendiri dan faktor lainnya yang berasal dari luar. Faktor-faktor tersebut antara lain: Penghasilan yang diperoleh guru belum mampu memenuhi kebutuhan hidup harian keluarga secara mencukupi. Oleh karena itu, upaya untuk menambah pengetahuan dan informasi menjadi terhambat karena dana untuk membeli buku, berlangganan koran, internet, tidak tersedia. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan dapur harus juga melakukan kerja sampingan lainnya.
Profesi guru yang dulu merupakan profesi yang paling bergengsi dan menjadi dambaan bagi generasi muda pada zaman leluhur kita, kini menjadi profesi yang kurang diminati dan dihargai dibanding dengan profesi lainnya. Orang tua akan sangat bangga jika anaknya menjadi seorang dokter, insinyur, tentara, polisi, atau profesi lainnya dibanding menjadi seorang guru.

keadaab GURU indonesia pada zaman dahulu sampai sekarang


1.     Peran guru pada era penjajahan
Jawaban:
Lagu himne guru menunjukkan betapa pentingnya keberadaan seorang guru bagi kehidupan seorang manusia dalam mengenal dunia. Tanpa guru, tidak akan muncul generasi pintar yang akan membangun bumi ini. Semua orang pasti mengakui jasa seorang guru bagi dirinya walau hanya di dalam hati, tetapi mereka hanya mengakui dengan tanpa upaya memberikan suatu penghargaan yang lebih dibanding kepada profesi lain.
Pada jaman penjajahan Belanda, status profesi guru memang sangat tinggi. Guru dipandang sebagai pemimpin masyarakat yang disegani dan mempunyai status ekonomi yang relatif tinggi. Dalam buku Siti Sahara, Wanita Guru Pertama dari Mandailing, dalam Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ditulis, pada tahun 1920-an misalnya, Ibu Guru Siti Sahara mempunyai gaji sebesar 40 gulden sebagai guru Kepala Sekolah Wanita di Bireum. Suatu jumlah yang amat besar waktu itu, mengingat ungkapan pada masa kolonial mengatakan bahwa seorang inlander cukup hidup dengan segobang (2,5) sen sehari.
Pada zaman penjajahan jumlah guru sangantlah sedikit atau terbatas  , karena   bangsa Indonesia dilarang menuntut ilmu oleh para penjajah guru. adalah sosok manusia yang patut digugu dan ditiru. Digugu dalam arti segala ucapannya dapat dipercayai. Ditiru berarti segala tingkah lakunya harus dapat menjadi contoh atau teladan bagi masyarakat.
Pada zaman penjajahan orang yang menjadi guru adalah benar-benar dari panggilan jiwa karena ingin mencerdaskan anak bangsa dan ingin memerdekaan bangsa sehingga banyak guru-guru yang ditangkap bahkan ada guru yang dibunuh apabial menantang kebijakan pemerintah pada saat itu.

2.    Peran guru pada era kemerdekaan
Jawaban :
Pada masa kemerdekaan, Guru mempunyai peran penting dalam menata ke­hi­­dupan masyarakat. Karena pada zaman ke­­merdekaan, peran guru cukup besar menggerakkan se­­mangat kemerdekaan kepada pa­ra pelajar Indonesia. Mereka mam­pu membangkitkan semangat dan menjaga moral generasi muda Indonesia dengan baik.
Disadari atau tidak, guru telah menyumbangkan peran yang begitu besar dalam membangun bangsa ini. Pernahkah terlintas dalam benak kita siapakah guru dari Soekarno? Siapa pula guru yang telah berhasil melahirkan tokoh-tokoh seperti Muhammad Hatta, Buya Hamka, Muhammad Natsir dan lain sebagainya? Mungkin banyak diantara kita yang tidak mengetahuinya. Sejarah lah yang hanya bisa menjawabnya. Tentunya mereka adalah guru-guru yang luar biasa. Mereka mendidik dengan cinta karena cinta adalah energi terbesar yang bisa mengubah segalanya. Mereka mengajar dengan keikhlasan karena hanya dengan keikhlasan lah pekerjaan yang berat sekalipun akan terasa ringan. Tokoh besar hanya lahir di tangan guru yang besar. Sebaliknya, guru yang biasa-biasa saja juga akan melahirkan anak didik yang biasa-biasa saja.
Pada masa itu banyak orang-orang dari negara –negara luar seperti malasyia yang sekolah dan menuntut ilmu diindonesi karena pada saat itu guru-guru dinegara indonesia pintar-pintar tapi sayang sekarang semuanya sudah berubah karena orang indonesia yang mencari ilmu dinegara orang. Karena sekarang mutu pendididkan diindonesia sangat memperihatinkan

3.    Peran guru pada era  perkembangan
Jawaban :
Menjadi guru sejatinya adalah menjalankan peran yang sangat mulia. Mulia karena ditangan seorang guru lah akan lahir generasi-generasi penerus bangsa. Di tangannya pula lah akan muncul tokoh-tokoh atau kaum intelektual. Maka sudah sepatutnya seorang guru bersyukur dengan karunia yang luar biasa ini. Pemerintah pun telah meningkatkan kesejahteraan para guru dengan menaikkan gaji mereka. Bagi yang berstatus PNS, ada gaji pokok ditambah tunjangan daerah. Besarnya gaji tergantung golongan mereka. Besarnya tunjangan juga tergantung dari besarnya anggaran yang disediakan oleh daerah masing-masing. Bagi guru-guru yang sudah mendapatkan sertifikasi, total penghasilan mereka dalam satu bulan bisa mencapai 4-5 juta. Tentu gaji yang bisa dibilang sudah mencukupi. Dengan gaji sekian, rasanya tak perlu lagi khawatir memikirkan biaya hidup. Makanya tak heran hari ini orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi guru. Dimana-mana peminat profesi ini terus mengalami peningkatan karena kebutuhan terhadap guru juga meningkat.
Adanya perhatian serius dari pemerintah hendaknya menjadi penyulut semangat bagi pahlawan tanpa tanda jasa ini agar terus meningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Tidak sekedar menjalankan tugas, namun harus memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan di tanah air. Tidak sekedar masuk ke kelas dan memberikan pelajaran kepada murid-muridnya. Tidak juga sekedar melaksanakan tanggung jawab. Namun lebih dari itu yakninya menjadi guru yang kreatif, berwawasan, professional, bermoral,  kompeten dan pendorong perubahan.
a.      Kreatif disini artinya bahwa seorang guru harus punya terobosan-terobosan baru dalam mengajar atau punya ide-ide cemerlang sehingga murid-muridnya bersemangat dan tidak bosan. Guru yang kreatif adalah guru yang pintar dalam mencari peluang atau solusi dari setiap kendala yang dihadapinya ketika mengajar. Contoh sederhana adalah seorang guru membuat alat peraga melalui tangannya sendiri dengan memanfaatkan barang-barang bekas, karena alat-alat peraga tidak mesti harus selalu dibeli. Guru yang kreatif sangat pintar dalam menghangatkan suasana di kelas sehingga murid-murid menyenanginya.
b.       Guru yang berwawasan. Artinya seorang guru dituntut agar memiliki wawasan yang cukup karena dia seorang pendidik dan pengajar. Jika seorang guru tidak memiliki wawasan yang mumpuni maka bukan guru yang sejati namanya. Jangan sampai wawasan seorang guru lebih sedikit dibandingkan murid-muridnya. Apa kata dunia jika ada guru yang seperti ini. Oleh karena itu seorang guru harus rajin membaca untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
c.       Guru yang professional. Profesional artinya seorang guru harus punya kode etik keprofesian. Ia harus meletakkan sesuatu pada tempatnya. Ketika sedang di sekolah maka dia harus menempatkan dirinya sebagai seorang guru. Permasalahan dalam rumah tangganya tidak boleh dibawa ke sekolah. Selain itu guru yang professional adalah guru yang siap menerima kritikan dan saran yang dari orang lain meski pahit sekalipun. Guru yang professional adalah guru yang punya etos kerja tinggi, disiplin,dan bertanggung jawab
d.     Guru yang bermoral. Artinya adalah bahwa seorang guru harus punya akhlak yang baik ketika mengajar sehingga diharapkan dia bisa pula menanamkan nilai-nilai dan norma dalam kehidupan kepada murid-muridnya. Inilah yang paling penting sebab kecerdasan saja tidak cukup. Apa jadinya jika seorang murid pintar tapi akhlaknya buruk.   Lebih menyedihkan lagi jika seorang guru mencontohkan prilaku yang tidak baik kepada murid-muridnya. Maka seorang guru haruslah punya sikap yang mencerminkan jati diri seorang pendidik
e.      Guru yang kompeten. Artinya seorang guru harus punya daya saing. Ia harus punya kelebihan dari guru-guru yang lainnya. Ia juga harus melek dengan perkembangan IPTEK sehingga tidak dianggap kolot atau ketinggalan jaman. Guru yang kompeten harus mampu mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada murid-muridnya, mengembangkan potensi mereka dan terus mendorong mereka untuk maju
f.        Guru yang mendorong perubahan. Artinya seorang guru harus punya semangat yang tinggi untuk terus memperbaiki dirinya dari waktu ke waktu. Ia juga harus sadar dengan kekurangan yang dimiliki dan berusaha untuk terus mengembangkan kemampuannya. Ia pun harus mengenali kelemahan murid-muridnya dan berusaha merubah prilaku mereka kearah yang positif.
Kesimpulan :
Kualitas guru di setiap jaman harus bagus karena guru adalah seorang pendidik dan pengajar siswa-siswa dikelas kalau tidak bagus ya tidak akan terseleksi jadi guru. Karena didikan gurulah seseorang bisa jadi presiden, menteri, dokter dll.
Profesi guru yang dulu merupakan profesi yang paling bergengsi dan menjadi dambaan bagi generasi muda pada zaman leluhur kita, kini menjadi profesi yang kurang diminati dan dihargai dibanding dengan profesi lainnya. Orang tua akan sangat bangga jika anaknya menjadi seorang dokter, insinyur, tentara, polisi, atau profesi lainnya dibanding menjadi seorang guru.
seorang guru mesti merespon beragam kebutuhan anak didik yang berubah, perkembangan teknologi yang demikian cepat merambah dan mengisi dalam dunia kerja, atau tuntutan meraih keunggulan dari masyarakat saat ini, serta perubahan konstruksi sosial di dalam masyarakat dan ledakan globalisasi yang menggurita.
Kalau dari segi kualitas sepertinya menurun tetapi dari segi kuantitas sudah pasti bertambah. Kalo dulu guru adalah panggilan hati tetapi sekarang kebanyakan guru adalah sumber mata pencaharian.
Masih rendahnya tingkat profesionalisme guru saat ini disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari internal guru itu sendiri dan faktor lainnya yang berasal dari luar. Faktor-faktor tersebut antara lain: Penghasilan yang diperoleh guru belum mampu memenuhi kebutuhan hidup harian keluarga secara mencukupi. Oleh karena itu, upaya untuk menambah pengetahuan dan informasi menjadi terhambat karena dana untuk membeli buku, berlangganan koran, internet, tidak tersedia. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan dapur harus juga melakukan kerja sampingan lainnya.