Seperti Air Yang Mengalir Seperti itulah HARAPAN ku

Seperti Air Yang Mengalir Seperti Itulah Harapanku

Selasa, 29 April 2014

3 CARA MENDETEKSI JIN DALAM TUBUH KITA SENDIRI

Tidak bisa dipungkiri bahwa didunia ini kita hidup bercampur baur dengan mahluk Allah lainnya yang tidak bisa kita lihat yaitu golongan Jin. Kadangkala ia tinggal bersama dirumah kita, tidak masalah kalau ia tidak mengganggu kehidupan kita.
Namun adakalanya ia tinggal didalam tubuh kita, tentu saja ini bisa menimbulkan gangguan pada kehidupan kita.
Jin yang menetap didalam tubuh seseorang bisa menimbulkan gangguan serius seperti rasa sakit pada bagian tubuh yang tidak bisa dideteksi secara medis. Sering bermimpi buruk, mendengar bisikan bisikan yang menyuruh melakukan sesuatu.
Kadangkala mudah emosi dan marah tidak menentu, malas beribadah dan mengerjakan shalat. Sulit mendapat jodoh, selalu bernasib sial dan lain sebagainya.
Perlu sekali bagi kita untuk mendeteksi apakah ditubuh kita ada mahluk jin yang menumpang atau tidak.
Mari kita coba untuk mendeteksinya :
PERTAMA.
~Perdengarkanlah surat Al Fatihah,
~Surat Al Baqarah ayat 1-5, dan surat Al baqarah ayat 102, al-Ikhlash, alfalaq, dan AnNas, secara berulang-ulang.
KEDUA
Pejamkan mata dan jangan ikut bacaan ayat-ayat tadi, cukup dengarkan dan terus konsentrasi menghubungkan hati kepada Alloh.
KETIGA
Perhatikan setelah selesai… Jika.anda batuk, berpeluh-peluh, terasa mual, jantung berdegup kencang, terasa berdebar-debar, ada benda bergerak-gerak di bawah kulit, sendawa, mengantuk, pening dan menguap, maka dapat dipastikan ada jin yang berdiam ditubuh anda.
Carilah ustadz atau tempat rukyah syariah yang dapat membantu membersihkan jin tersebut dari tubuh anda. Bisa juga anda lakukan dengan rukyah mandiri, dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan anda pada Allah. Pada dasarnya Jin tidak sanggup berdiam didalam tubuh orang yang beriman dan bertawakkal sebagaimana disebutkan dalam surat An Nahl ayat 100.
Untuk Rukyah mandiri anda juga bisa memutar ayat ayat yang digunakan untuk mendeteksi jin tersebut diatas secara berulang ulang.
Pahami dan resapi makna ayat tersebut. Anda bisa mendengarkan suara rekaman ayat tersebut sambil melihat terjemahannya. Hayati makna ayat tersebut hingga anda merasakan kontak dengan Allah penguasa alam semesta.
Rasakan getaran ilahi dari ayat yang anda dengar, hingga iman dan keyakinan anda bertambah mantap. Insya Allah jin yang bersarang ditubuh anda akan keluar dengan sendirinya.
Shalawat dan salam semoga tercurah atas Nabi kita Muhammad, atas segenap keluarga dan sahabat beliau.
Aamiin Ya Rabbal'alamiin
By

Permata Ahlu Sunnah

Selasa, 15 April 2014

HANYA SEJENAK


Sejenak hanya tak igin ada hari esok
Sejanak hanya ingin tetap seperti ini
Sejenak ku ingin tetap di suasana seperti ini
Bukan karena ada dia atau siapaun itu
Tapi aku hanya ingin sejenak waktu ini tak berputar
Hanya ingin hari ini terus seperti ini
Karena aku tak ingin melangkah keluar
Dari semua yang kualami hari ini
Ingin rasanya aku tetap duduk ditempat ini
Hanya ingin menikmati  hari ini tuk saat ini
Aku hanya tak ingin ada hari esok
Ingin rasanya aku menangis
Menangis dengan semua kejadian yang kualami hari ini
Ingin aku berteriak...ingin rasanya aku berlari
Ingin rasanya aku lompat dari ketingihan
 Yang sangat dan sengat tinggi
Aku bukanya tak mensyukuri semua
 Yang Engkau berikan kepadaku

Rabu, 09 April 2014

KU RINDU SOSOK ITU

Rasa yang tak bisa kubohongi 
bahwa aku sangat merindukan sosok mu
Sosok yang perna mengisi hari-hariku duluh
Kini sosok itu telah pergi entah kemana
Aku hanya berusaha tuk melupakan sosok itu
Tapi semakin ku berusaha tuk melupakannya
 semakin aku tak bisa melepaskan rasa rindu ini
Perna aku berjanji tuk melupakan semua yang ada tentangmu
Ku mulai melupakan hari-hari yang perna kita lewati bersama
Aku hanya ingin menghapusmu dari memoriku ini
dan tak mau mengingat mu kembali

Rabu, 02 April 2014

AKU DAN ISLAM – KISAH MASUK ISLAMNYA USTADZ FELIX SIAUW


“Jika kamu masih mempunyai banyak pertanyaan, maka kamu belum dikatakan beriman, Iman adalah percaya apa adanya, tanpa reserve”.
Begitulah kira-kira suatu pernyataan yang akan selalu saya ingat didalam hidup saya. Waktu itu saya masih seorang penganut Kristen Katolik berusia 12 tahun yang banyak sekali pertanyaan didalam hidup saya. Diantara pertanyaan-pertanyaan itu, tiga pertanyaan yang paling besar adalah: Darimana asal kehidupan ini, Untuk apa adanya kehidupan ini, dan akan seperti apa akhir daripada kehidupan ini. Dari tiga pertanyaan tersebut muncullah pertanyaan-pertanyaan turunan, “Kenapa tuhan pencipta kehidupan ini ada 3, tuhan bapa, putra dan roh kudus? Darimana asal tuhan bapa?”, atau “Mengapa tuhan bisa disalib dan dibunuh lalu mati, lalu bangkit lagi?”. Jawaban-jawaban itu selalu akan mendapatkan jawaban yang mengambang dan tak memuaskan.
Ketidakpuasan lalu mendorong saya untuk mencari jawaban di dalam alkitab, kitab yang datang dari tuhan, yang saya pikir waktu itu bisa memberikan jawaban. Sejak saat itu, mulailah saya mempelajari isi alkitab yang belasan tahun tidak pernah saya buka secara sadar dan sengaja. Betapa terkejutnya saya, setelah sedikit berusaha memahami dan mendalami alkitab, saya baru saja mengetahui pada saat itu jika 14 dari 27 surat dari injil perjanjian baru ternyata ditulis oleh manusia, saya hampir tidak percaya bahwa lebih dari setengah isi kitab yang katanya kitab tuhan ditulis oleh manusia, yaitu Santo Paulus. Lebih terkejut lagi ketika saya mengetahui bahwa sisa kitab yang lainnya juga merupakan tulisan tangan manusia setelah wafatnya Yesus. Sederhananya, Yesus pun tidak mengetahui apa isi injilnya. Lebih dari itu semua, konsep trinitas yang menyatakan tuhan itu tiga dalam satu dan satu dalam tiga (Bapa, Anak, dan Roh Kudus) yang merupakan inti dari ajaran kristen pun ternyata adalah hasil konggres di kota Nicea pada tahun 325 M. Ketika proses mencari jawaban di dalam alkitab pun, saya menemukan sangat sedikit sekali keterangan yang diberikan di dalam alkitab tentang kehidupan setelah mati hari kiamat dan asal usul manusia.
Setelah proses pencarian jawaban di dalam alkitab itu, saya memutuskan bahwa agama yang saya anut tidaklah pantas untuk dipertahankan atau diseriusi, karena tidak memberikan saya jawaban atas pertanyaan mendasar saya, juga tidak memberikan kepada saya pedoman dan solusi dalam menjalani hidup ini. Sejak saat itu, saya memutuskan untuk menjadi seseorang yang tidak beragama, tetapi tetap percaya kepada Tuhan. Saya mengambil kesimpulan bahwa semua agama tidak ada yang benar, karena sudah diselewengkan oleh penganutnya seiring dengan waktu. Saya menganggap semua agama sama, tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Saya juga berpandangan bahwa Tuhan laksana matahari, dimana para nabi dengan agamanya masing-masing adalah bulan yang memantulkan cahaya matahari, dan pemantulan itu tidak ada yang sempurna, sehingga agama pun tidak ada yang sempurna Tanpa sadar waktu itu saya masuk kedalam ideologi sekular. Menjadilah saya manusia yang sinkretis dan pluralis pada waktu itu.