Seperti Air Yang Mengalir Seperti itulah HARAPAN ku

Seperti Air Yang Mengalir Seperti Itulah Harapanku

Kamis, 27 November 2014

AKU DAN JILBAB

Ekstrem suatu kata yang biasanya di juluki untuk orang-orang yang sangat fanatik atau keras dengan sesuatu yang di pandang tidak wajar oleh sebagian orang.

Iya...sebuah kata yang perna dan sering ku dengar pada saat aku masih berad di bangku kuliah dan itu hal yang sangat wajar di juluki kepada mereka, karena mereka sangat  fanatik dengan grup band-grup band yang menurut ku itu alay dan tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa ku.

Dan hari ini kata itu “Ekstrem” ku dengar dimana kata itu tertuju pada ku, bukan karena aku suka dengan film, drama atau grup band yang di sukai oleh anak-anak mudah sekarang tapi karena aku menggunakan pakaian yang di anjurkan oleh agamaku “pakaian tuk menutup aurat”. Ada sedikit rasa sedih saaat ku dengar kata-kata itu bukan karena aku tak terimah atau aku marah tapi yang mengatakan kata itu adalah saudara sesama muslim. Aku hanya bisa diam tuk sesaat rasanya dada ini sesak dan ku teriak sekuatnya tuk mengatakan bahwa “anda muslim?? Seharusnya anda tahu bahwa agama kita (islam) menganjurakn untuk menggunakan jilbab??” tapi mulut ini serasa terkunci dan hanya bisa diam dengan keadaan yang sedang ku alami saat itu.

Coba sedikit modis, bergayalah seperti orang kebanyakan “hijaber”, ubahlah gaya pakaianmu biar tidak kelihatan terlalu ekstrem, katanya. 

Satu hal yang ingin ku katakan padamu untuk menjadi diriku saat ini aku butuh waktu yang sangat-sangat lama. Taukah kamu aku dari latar  belakang yang tidak terlalu mengenal agama, duluh yang ku tahu agama ku hanya mengajarkan sholat, puasa dan bayar zakat. Iya...hanya itu yang ku tahu.... dari TK, SD dan SMP aku berada di dalama lingkungan yang mayoritas agamanya kiri. Hingga akhirnya kakaku menyuruh kami adik-adiknya untuk sekolah di jawa karena menurut kakaku selain di kenal sebagai kota pelajar pulau jawa juga merupakan pulau yang maoritas agamanya islam dan dengan demikian kami bisa belajar agama di pulau jawa. Taukah kamu betapa tidak mudahnya aku berada di fase sekarang, ku butuh waktu lama tuk berada di fase saat ini.

Awal ku langkahkan kaki di fase ini ada sedikit keraguan dan bimbang karena aku takut melepas masa remaja ku tuk bersenang-senang dengan teman-teman seusiaku tapi setelah aku pelajari aku tahu bahwa aku harus melewati fase ini. Iya aku harus bisa melewati ini semau. Dengan hidayah d an ridho-NYA akhirnya kuputuskan tuk berhijab yang dari pedek hingga menutu dada.

Kenapa kata-kata itu bisa tertuju padaku?? Padahal yang ku tahu di kota ini, kota pelajar, kota berkumpulnya mahasiswa dari seluruh penjuru  plosok negeri ini berkumpul begitu banyak yang seperti saya dan bahkan ada yang menggunakan  sampai dimata kaki. Tapi kenapa kata itu tertuju pada ku...apakah anda tidak melihat kalau kota ini di penuhi dengan para jilbaber.....????

Aku akan terima jika kata-kata itu tertuju padaku apabila aku berada di daerah yang minoritas, mungkin itu akan terasa wajar karena di tempat-tempat minoritas jarang melihat wanita yang menggunakan hijab...sempat terpikir di daerah saya saja jilbab bukan merupakan hal yang di kata  ektrem atau tabu walaupun di daerah yang moyorotasnya noni. Tapi kenapa kata-kata itu aku dengar pada saat aku berada di daerah yang moyoritasnya agama islam.

Dan hari ini ku dengar kata-kata itu yang tertuju padaku hanya kata maaf yang dapat kuucapkan  kepadamu yang telah kuanggap sebagai kakaku, sahabatku, temanku dan ibuku..maaf beribu maaf aku tak bisa memenuhi permintaanmu. Terserah apa kata mu dan kalian tentang diriku dengan penampilan yang mungkin dimata kalian ndeso tapi aku akan tetep mempertahankan kain ini tuk tetap berada di kepalaku sesuai dengan tuntunan agamaku.

Bukankah telah di jelaskan dalam ayat suci Al-quran tentang kewajiban seorang muslim tuk menutup aurat. Menutup aurat dan pakaian Muslimah ketika keluar rumah merupakan dua pembahasan yang terpisah, karena Allah Swt. dan Rasul-Nya memang telah memisahkannya. Menutup aurat merupakan kewajiban bagi seluruh kaum Muslim, laki-laki dan perempuan. Untuk kaum Muslimah, Allah Swt. telah mengatur ihwal menutup aurat ini al-Quran: 

QS an-Nur [24]: 31, Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. 

QS. Al-A’raf: 26, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

QS. Al-Ahzab: 59, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.”

QS. AL-Ahzab: 33, “Dan hendaklah engkau tetap di rumahmu dan janganlah berhias serta bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah dulu.”

QS. An-Nuur: 31, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

#Hanya bisa berharap suatu saat ALLAH memberimu Hidayah tuk berhijab sudaraku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar