Seperti Air Yang Mengalir Seperti itulah HARAPAN ku

Seperti Air Yang Mengalir Seperti Itulah Harapanku

Selasa, 23 Juli 2013

GANGGANG (ALGA)


        Ganggang adalah Protista yang menyerupai tumbuhan, berwarna hijau, dan berbentuk seperti benang-benang halus.
     Ganggang atau alga pada umumnya hidup di air, baik air tawar maupun air laut, serta di tempat-tempat yang lembab.

Mengapa dikatakan menyerupai tumbuhan?
Karena ganggang memiliki kesamaan ciri dengan tumbuhan yaitu mempunyai klorofil, sehingga bersifat autotrof atau dapat berfotosintesis untuk memenuhi kebutuhan makanannya sendiri.
Mengapa ganggang hanya dikatakan menyerupai tumbuhan? Bukankah ganggang dapat membuat makanan sendiri?
Ganggang memang bukan merupakan tumbuhan karena belum mempunyai diferensiasi sel yaitu tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati seperti yang dimiliki oleh tumbuhan.
CIRI-CIRI GANGGANG (ALGA)
Alga memiliki ciri-ciri, antara lain :
a.     Struktur tubuh ganggang sangat sederhana,  tidak dapat    dibedakan antara  akar, batang, dan  daun sehingga disebut       tumbuhan talus. Struktur tubuh yang masih berupa talus, menyebabkan ganggang dikelompokkan juga dalam Filum Thallophyta.
b.     Mempunyai klorofil, sehingga dapat berfotosintesis untuk  memenuhi  kebutuhan makanannya sendiri.
c.     Bersel satu (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler).
d.     Habitat di air tawar, air laut, dan di tempat-tempat lembab.
e.     Reproduksi
        1) Aseksual dengan fragmentasi, pembelahan sel/biner, pembentukan               zoospora dan pembentukan zigospora.
        2) Seksual dengan konjugasi, pembentukan gamet jantan dan                            betina.


REPRODUKSI GANGGANG (ALGA)
Ganggang melakukan reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
REPRODUKSI ASEKSUAL :
1.           Pembelahan biner
     Pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan, masing-masing menjadi individu baru. Reproduksi ini terjadi pada ganggang bersel satu. Pada pembelahan biner, sel induk ganggang membelah menjadi dua bagian yang sama kemudian tumbuh menjadi ganggang baru.
1.             Fragmentasi
     Yaitu pecahnya koloni menjadi beberapa bagian. Fragmentasi terjadi pada ganggang multiseluler dan berkoloni berbentuk filamen dan talus. Contohnya adalah Spirogyra, Laminaria, dan Sargassum. Pada fragmentasi, filamen atau talus yang putus dapat tumbuh menjadi ganggang baru.
1.             Pembentukan zoospora
     Pembentukan spora terjadi pada ganggang uniseluler maupun ganggang multiseluler. Contohnya adalah Chlamydomonas dan Ulothrix. Spora dihasilkan dengan cara pembelahan dinding sel induk. Spora akan keluar setelah dinding sel induk pecah dan kemudian tumbuh menjadi ganggang baru yang haploid.

REPRODUKSI SEKSUAL :
     Reproduksi seksual, yaitu melalui peleburan gamet jantan dan gamet betina untuk membentuk zigot yang nantinya tumbuh menjadi individu baru. Secara seksual dilakukan dengan cara isogami, anisogami, oogami, dan konjugasi.
1.             Isogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan.
2.        Anisogami terjadi jika antara dua sel kelamin yang bentuknya sama, tetapi ukurannya berbeda. Biasanya, sel kelamin jantan berukuran lebih kecil dibandingkan dengan sel kelamin betina.
3.            Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan.
     Dari peleburan tig sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru.

KLASIFIKASI GANGGANG (ALGA)
        Sebagian ahli biologi mengklasifikasikan ganggang berdasarkan pada pigmen dominan, komponen penyusun dinding sel, jumlah dan posisi flagelum, serta bentuk cadangan makanan.
        Klasifikasi dengan kriteria tersebut menghasilkan enam filum/kelompok ganggang, yaitu Euglenophyta, Chrysophyta, Pyrrophyta, Cholorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.

1.   Filum Euglenophyta
   Euglenophyta merupakan ganggang bersel satu. Euglena biasa hidup di air tawar, misalnya, air kolam, sawah, sungai, atau parit.
        Makhluk hidup ini berwarna hijau, berklorofil, dan berfotosintesis sehingga dimasukkan ke dalam dalam kelompok makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan.
        Makhluk hidup ini juga mempunyai ciri-ciri yang menyerupai hewan karena dapat bergerak aktif, cara memasukkan makanan melalui mulut sel, tidak berdinding sel, dan mempunyai bintik mata sehingga Euglena ini merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan dan sekaligus juga merupakan makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan, contohnya, Euglena viridis.
Euglena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1)   berwarna hijau karena mengandung klorofil,
2)  sel berbentuk oval memanjang,
3)  di salah satu ujungnya terdapat mulut sel,
4)  dari mulutnya muncul satu flagela (cambuk) yang berfungsi sebagai alat gerak, dan
5)  mempunyai bintik mata yang terletak di dekat mulut sel yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang.

Cara Euglena Memperoleh Makanan
        Sebagai organisme yang menyerupai tumbuhan, Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis. Dengan bantuan cahaya matahari, makhluk hidup ini dapat mengubah klorofil menjadi energi. Selain berfotosintesis, makhluk hidup ini dapat pula memasukkan bahan makanan melalui mulut sel yang dimilikinya sehingga Euglena dapat disebut sebagai organisme fotoautotrof dan organisme heterotrof.
Cara Euglena Bereproduksi
       Reproduksi Euglena dilakukan dengan membelah diri. Dari pembelahan ini akan dihasilkan dua sel anak. Setiap sel anak mempunyai inti sel, membran sel, dan sitoplasma.

2.  Filum ganggang hijau (Chlorophyta)
        Chlorophyta adalah ganggang yang mengandung klorofil dan karotin berwarna kuning sehingga warnanya menjadi hijau kekuningan. Biasanya, ganggang ini hidup di air tawar, seperti air kolam, air danau, ataupun air sungai. Air kolam, sungai, atau danau akan berwarna hijau karena adanya jenis ganggang hijau di dalamnya.
        Chlorophyta (ganggang hijau) merupakan plankton yang hidup melayang-layang di air tawar atau laut. Ganggang hijau dapat berbentuk benang, filamen, ataupun berkoloni.
Chlorophyta (ganggang hijau ) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1)   tubuhnya mengandung klorofil dan berwarna hijau.
2)  hidup melayang-layang di air tawar atau air laut,
3)  merupakan makhluk hidup bersel satu yang berbentuk          benang, lembaran, dan berkoloni,
4)  telah memiliki dinding sel, dan
5)  cadangan makanan disimpan di suatu rongga yang berbentuk bulat. Rongga ini terletak di dekat kloroplas          yang disebut pirenoid.
Contoh Ganggang Hijau (Chlorophyta)
a.  Bersel satu tidak bergerak
      Contoh : Chlorococcum dan  Chlorella.
b.  Bersel satu dan dapat bergerak
      Contoh : Chlamydomonas.
c.  Berbentuk koloni dapat bergerak
      Contoh : Volvox Globator
d.  Berbentuk koloni dan tidak dapat bergerak
      Contoh : Hydrodictyon  (yang hidup di air tawar).
e.  Berbentuk benang (filamen)
      Contoh : Spirogyra.
f.  Berbentuk lembaran (talus)
      Contoh : Ulva (selada laut) dan  Chara (ganggang air tawar).
Cara Chlorophyta Memperoleh Makanan
       Ganggang hijau mengandung klorofil dan dapat melakukan fotosintesis untuk mendapatkan makanannya. Ganggang hijau berperan sebagai pemasok bahan makanan utama bagi hewan-hewan yang ada di perairan tersebut. Di perairan tersebut, ganggang hijau disebut sebagai produsen.
Cara Cholorphyta Bereproduksi
       Reproduksi Chlorophyta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara seksual dan secara aseksual. Reproduksi seksual dilakukan dengan cara peleburan sel kelamin jantan dan betina serta ada juga yang secara konjugasi. Reproduksi secara aseksual dilakukan tanpa adanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan pembelahan biner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentuk benang dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara).

3.  Filum Ganggang Cokelat (Phaeophyta)
       Ganggang cokelat berwarna cokelat karena selain mengandung klorofil juga memiliki zat warna cokelat (fukosantin). Ganggang ini hidup di air laut, mempunyai tubuh yang multiseluler, berbentuk seperti lembaran atau tumbuhan tinggi (memiliki alat, seperti akar, batang, dan daun), serta sering digunakan sebagai bahan pakan ternak, obat-obatan, dan bahan cat. Contoh ganggang cokelat adalah Fucus, Tulbilaria, Laminaria, dan Sargasum.
       Ganggang cokelat berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, sedangkan secara seksual dilakukan dengan cara pembentukan konseptakel jantan yang mengandung anteridium penghasil spermatozoid dan konseptakel betina yang mengandung oogonium penghasil ovum. Pembuahan sperma dan ovum menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot akan tumbuh menjadi individu baru.
4. Filum Ganggang Pirang/Keemasan (Chrysophyta)
       Chrysophyta ada yang berwarna kuning kecokelatan, hijau kekuningan, dan kuning keemasan (diatom). Chrysophyta ada yang bersel satu, bersel banyak, dan bersifat mikroskopis. Chrysophyta merupakan penyusun plankton yang terbesar.
       Ganggang pirang/keemasan memiliki pigmen berupa klorofil a dan c, pigmen kuning, dan coklat (fukosantin). Struktur tubuhnya ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler. Dinding selnya mengandung hemiselulosa, silika, dan pektin. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk leukosin dan minyak.

5.  Filum Ganggang Merah (Rhodophyta)
       Ganggang merah merupakan makhluk hidup bersel banyak. Berwarna merah tua karena selain mengandung klorofil, juga mengandung zat warna merah (fikoeritrin).
       Ganggang ini hidup di laut, memiliki bentuk seperti rumput maka sering disebut rumput laut (sea weed) dan bersel banyak (berbentuk seperti lembaran). Berkembang biak secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.
       Ganggang merah dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan makanan dan kosmetika. Contoh ganggang merah yang digunakan sebagai bahan makanan, antara lain, Euchema spinosum dan Gellidium yang digunakan manusia untuk bahan agar-agar. Selain untuk bahan makanan, agar-agar juga dimanfaatkan sebagai medium kultur mikroorganisme, kosmetik, obat, pelapis daging kaleng, pengeras es krim, serta pengelmusi lemak dan cokelat batangan.

6.  Filum Ganggang Api (Phyrrophyta)
       Ganggang api sering disebut dengan Dinoflagelata. Sebagian besar hidup di laut dan ada juga yang hidup di air tawar.
       Ganggang ini mempunyai ciri tubuhnya bersel satu, dinding sel berupa lempengan selulosa yang rapat, dapat bergerak aktif, di luar sel terdapat celah dan alur yang masing-masing dilengkapi dengan satu flagel, berklorofil, mengandung pigmen kuning kecokelatan, dan berkembang biak dengan cara membelah diri. Contohnya adalah Peridinium.


PERANAN GANGGANG (ALGA) BAGI KEHIDUPAN
Ganggang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat ganggang bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut :
a.   Ganggang hijau merupakan sumber fitoplanton yang     digunakan     sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya.       Dapat dikatakan    bahwa pada ekosistem perairan,          ganggang hijaulah yang  merupakan produsen bagi     hewan-hewan air lainnya.
b.   Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung           yodium yang dapat dimanfaatkan sebagai suplemen       untuk hewan  ternak. Selain itu, ganggang      cokelat yang   mengandung asam     alginat dapat dimanfaatkan sebagai     pengental produk   makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria, Macrocystis, Ascophylum, dan        Fucus).
c.   Dinding sel diatom mengandung zat kersik sehingga    ganggang keemasan sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini  sangat berguna bagi industri,        seperti bahan penggosok,   penyaring, industri kaca, dan        bahan isolasi.
d.   Ganggang merah dapat dimanfaatkan untuk makanan suplemen kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia palmata), pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil          karagenan (pengental es krim). Di Jepang, Porphyra (ganggang merah) digunakan sebagai bahan pangan.
e.   Di semua lingkungan menghasilkan gas oksigen selama fotosintesis. Pada unit pengolahan limbah, gas ini merupakan gas penting untuk degradasi limbah oleh bakteri aerob.

Ganggang juga memberikan peranan yang merugikan, berikut adalah contoh peranan ganggang dalam kehidupan ;
1.   Beberapa jenis menghasilkan racun. Racun dihasilkan   secara ekstraseluler atau dilepaskan pada saat terjadi blooming ganggang, yaitu populasi ganggang yang         sangat padat hingga menutupi permukaan perairan. Gymnodinium dan Gonyaulax menghasilkan neurotoksin yang mematikan  binatang akuatik.
2.   Ganggang Prototheca wickerhamii merupakan patogen           yang menyerang manusia yaitu dapat menyebabkan peradangan persendian. Beberapa ganggang yang       terbawa udara menyebabkan alergi.

3.   Beberapa jenis misalnya Cephaleuros menyerang daun teh, kopi, lada, cengkeh, jeruk, dan lain-lain di daerah tropik dan menimbulkan banyak kerusakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar