Kuhanya bisa menatap dengan sorot kematian
Semuanya diam saat kubertanya
Akhirnya kulawan diriku sendiri
Dibawah sang rembulan dan bintang
Hatiku menanti kegirangan
Tetapi jiwaku terbelenggu
Mulutku terkunci dan nuraniku terpasung
Salahkah aku bila dihati ini
Timbul cinta untuknya??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar