IBU
Dari
semenjak aku dirahimmu hingga kini aku selalu menyusahkanmu
Selama
9 bulan 10 hari aku dirahimmu
Kau
selalu membawaku kemanapun engkau pergi
Tanpa
mengenal kata LELAH
Ibu
Dan
disaat aku merontah-rontah ingin melihat dunia ini
Kau
berjuang untuk aku
Kau
korbankan nyawamu demi aku
Engkau
memberiku kesempatan tuk melihat dunia ini
Ibu
Sakit
yang kau rasakan disaat perjuangan itu
Berpeluh
keringat yang bercucuran darimu dari dahimu
Kau
menahan rasa sakit itu yang akupun tak saggup tuk menahannya
Dengan
kekuatmu...ketegaranmu...dengan air mata kau lakukan semu itu
Dan
disaat kau dengar suar tangisku kau tersenyum walaupun ku tau engkau masih
sakit
Ibu
Ketika
dalam membesarkanku aku banyak menyusahkan dirimu
Tapi
itulah engkau ibu wanita yang berhati
mulia...
walaupun
senakal-nakalnya aku dan cerewetnya aku engkau tidak perna memarahiku apalagi
memukulku
Ibu
hari-harimu selalu disibukkan dengan aku
Dari
melahirkanku...menyusuiku dan membesarkanku
Tapi
Ibu tak perna kudengar kau mengeluh...melihatmu marah apalagi sumpah serapa
Ibu
dengan senyum kau lakukan semuanya itu
Ibu
Ku
tau engkau sedih tapi engkau tidak perna menunjukkan kepedihanmu didepanku
Tapi
mala kau tersenyum kepadaku seolah-olah kau baik
Ibu
Pada
saat aku jatuh dan tak berdayah kau hulurkan tanganmu dan kau bantu aku tuk
berdiri lagi sampbil tersenyum seraya memelukku dan mengatakan itu belum
seberapa nak’ inilah hidup dan kehidupan yang kitapun tak tau ada apa didepan
sana jadi tetaplah kua
Ibu
Kini
kami jauh darimu dan ingin kembali kepangkuanmu
Kini
air mata kami berderai rindu akan belaian kasih sayangmu dengan ketulusan hati
yang dalam maaf kanlah kami anakmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar